Pandemi Covid-19 di Indonesia kian hari belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, bahkan bisa dikatakan terus meningkat. Maka menjadi wajar apabila Presiden Jokowi kemudian menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional. Artinya, bencana ini sangatlah serius dan perlu segera diatasi.
Semenjak mewabahnya di akhir tahun 2019 lalu, Covid-19 sudah menelan banyak korban jiwa. Penularannya yang sangat cepat, dan dampak mengerikan yang mengerikan, membuat masyarakat harap cemas tertular virus ini. Maka menjadi wajar apabila masyarakat menantikan vaksin virus ini segera ditemukan.
Sebagaimana rumus yang dipahami bersama, bahwa virus tidak ada obatnya. Virus tidak memerlukan obat, karena antibody masing-masing orang-lah yang akan melawan virus itu sendiri. Tapi masalahnya, apakah kita perlu menunggu diserang covid-19 dulu biar bisa memiliki antibody? Tentu tidak. Itu terlalu beresiko. Karena mereka yang terkena Covid-19 disaat daya tahan tubuh sedang tidak prima, memiliki resiko yang sangat tinggi.
Akhir-akhir ini, muncul berita bahwa pemerintah akan mendatangkan vaksin yang akan mengatasi Covid-19. Berikutnya, muncullah beberapa kandidat vaksin. Sinovac, salah satunya. Vaksin Sinovac buatan China ini digadang-gadang akan menjadi solusi atas permasalahan Pandemi yang belum menemukan titik temu ini. Agar kita lebih paham mengenai vaksin Sinovac, mari kita berkenalan ya!
Vaksin Sinovac dan Cara Kerjanya
Vaksin Corona satu ini dibuat oleh perusahaan yang bergerak pada bidang biofarmasi di China. Fokus pengembangannya berkutat pada pembuatan vaksin guna mencegah penularan virus berbahaya bagi manusia.
Metode yang dipakai oleh Sinovac sebagaimana vaksin pada umumnya, yaitu inactived virus. Virus terlebih dahulu dilemahkan, kemudian dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Fungsinya untuk apa? Proses ini dilakukan untuk merangsang tubuh agar membangkitkan antibody terhadap virus tersebut.
Ketika tubuh kita sudah memiliki antibody virus Corona, maka seandainya nanti kita tertular virus Corona, maka tubuh sudah memiliki data virus tersebut. Hal mana tubuh akan secara otomatis meningkatkan kekebalan tubuh atau antibody untuk melawan virus tersebut.
Bukankah ketika kita tertular virus Corona, tubuh akan secara otomatis membangkitkan antibody, meski tanpa vaksin? Benar. Akan tetapi, itu terlalu beresiko. Masing-masing orang memiliki kondisi ketahanan tubuh yang bebeda-beda. Bagi mereka yang tubuhnya memiliki imut kuat, maka hanya butuh waktu agar Virus Corona dilahap antibody. Sedangkan bagi yang imun lemah itu akan sangat beresiko.
Disitulah letak keunggulan vaksin, bahwa ia telah melemahkan virus terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke tubuh manusia. Dengan virus yang sudah melemah, antibody akan bereaksi meskipun kondisi imun tidak maksimal.
Apakah Vaksin Sama Dengan Obat?
Obat sudah tentu sangat berbeda dengan vaksin secara prinsip. Obat memiliki cara kerja memberikan penyembuhan terhadap gejala atau penyakin-penyakit tertentu. Misalnya, kita demam, maka ketika kita minum Paracetamol, obat itu akan bereaksi untuk menurunkan demam pada tubuh kita. Setiap kita demam, maka kita memerlukan obat untuk menurunkan demam itu.
Berbeda dengan vaksin, ia bukan obat. Vaksin bekerja dengan merangsang tubuh membentuk antibody. Jika antibody sudah terbentuk, ia akan bekerja sendiri melawan virus. Sehingga, penggunaan vaksin Corona cukup sekali seumur hidup.
Selain vaksin, agar tubuh imunitas tubuh terjaga untuk melawan virus, kita perlu mengkonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi. Selain itu, kita bisa menambahkan suplemen-suplemen dan vitamin tambahan untuk menjaga daya tahan tubuh agar optimal. Sehingga, jika virus datang, tubuh kita memiliki pertahanan terbaiknya.
Nah, bagi Anda yang memerlukan informasi tentang vaksin Corona lebih detail, atau seputar informasi kesehatan lainnya, Anda bisa mengakses Halodoc.com. Di sana banyak sekali informasi kesehatan yang kredibel dan bermanfaat untuk kita semua.